handapeunpost

Unordered List

Komunitas Blogger Magetan

Kisah Bunga Mawar

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.
Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”
Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.
Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.
Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.
Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.
Jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.
Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.
Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

Apa Itu Paypal?

Paypal merupakan salah satu alat pembayaran di internet yang aman. Paypal merupakan salah satu cara untuk membayar dan mendapatkan bayaransecara online. Dengan paypal kita bisa membeli sesuatu. Kita juga bisa mentransfer uang ke rekening paypal yang lain. Dan kita juga mendapatkan bayaran yang akan masuk ke rekening paypal kita yang kemudian bisa dicairkan (withdraw) secara langsung ke rekening bank kita.

Mempunyai rekening paypal merupakan hal yang penting jika kita melakukan bisnis diinternet dan jika kita mencari penghasilan di internet. Karena kebanyakan mereka akan membayar kita melalui paypal. Jika kita tidak punya paypal maka kita tidak bisa mendapatkan bayaran dari program-program penghasil dollar di internet.

Untuk bisa mendaftarkan di paypal ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :


1. Memiliki alamat email. Alamat email ini akan digunakan sebagai username.
2. Memiliki Kartu kredit.
3. Jika tidak punya kartu kredit maka bisa menggunakan kartu debit (ATM) dari bank Niaga (untuk saat ini hanya kartu ATM bank niaga yg bisa).
4. Photo ID (KTP, SIM, dll)
5. Utility Bill (Surat-surat tagihan seperti, tagihan listrik, air, telephone dll)




 Jika kita sudah mendaftar dan semua syarat terpenuhi maka kita bisa melakukan semua transaksi yang ada. Tapi jika ada beberapa syarat yang belum lengkap maka status akan "limited" / "terbatas. kita tidka bisa menerima maupun mengirimkan uang dan sebaginya.

Untuk selanjutnya kita akan mencoba membahas bagaimana caranya mendaftar sampai statiskita menjadi unlimited atau clear dan bisa melakukan semua transaksi.

Mengapa Soekarno Memilih Tanggal 17 Untuk Proklamasi ?

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan waktu yang sakral bagi bangsa Indonesia. Pada waktu tersebut, Presiden pertama RI, Soekarno dengan wakilnya Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang sekaligus menjadi tonggak baru perjalanan bangsa yang terdiri dari bermacam suku ini.

Berbekal secarik kertas yang berisi tulisan tangan naskah proklamasi, Bung Karno dengan didampingi Moch Hatta, mengumandangkan proklamasi tanda lepasnya bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing.

Namun, pemilihan tanggal 17 Agustus sebagai waktu dibacakannya proklamasi bukanlah tanpa alasan. Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, diceritakan alasan Presiden Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan salah satunya adalah karena Bung Karno mempercayai mistik.

Alasan itu disampaikan Bung Karno saat berdiskusi dengan para pemuda, salah satunya adalah Sukarni, pada 16 Agustus 1945. Saat itu Bung Karno dan Bung Hatta 'diculik' oleh kaum pemuda ke sebuah tempat di Rengasdengklok, Karawang.

'Penculikan' itu dilakukan untuk menekan kedua proklamator itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa ada embel - embel Jepang.

"Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17," kata Bung Karno.

Mendengar pernyataan Bung Karno, Sukarni lantas bertanya. "Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16?" tanya Sukarni.

Bung Karno lantas menjelaskan alasannya memilih tanggal 17 sebagai waktu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

"Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik."

"Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci."

"Alquran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia," kata Soekarno seperti ditulis Lasmidjah Hardi.

Kemudian pada sore harinya, Bung Karno dan Bung Hatta dijemput kembali menuju Jakarta, setelah tercapainya kesepakatan antara golongan muda dan tua. Saat itu, salah seorang perwakilan golongan tua, Ahmad Soebardjo memberikan jaminan kepada, proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945, selambat - lambatnya pukul 12.00 WIB.

Bung Karno dan Bung Hatta akhirnya kembali ke Jakarta. Singkat cerita, setelah melewati sejumlah proses dan peristiwa, kumandang proklamasi akhirnya diproklamirkan Bung Karno di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta, pada pukul 10.00 WIB.

Masalah Adalah Hadiah

Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja.
Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?

Masalah Adalah Hadiah.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak berani mengatasi masalah, andatidak akan menjadi seseorang yang sejati.

Bocah Sebelas Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga

“Aku sayang samo ibu. Aku ndak membahagiakan ibu. Kasian ibu baru keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ),” ujar anak usia 11 tahun, M Kelvin, lirih. Ia tak sanggup menahan air matanya, saat menceritakan kisahnya kepada penulis, Rabu (28/12). M Kelvin, siswa kelas V SDN 06 Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini sudah menjadi tulang punggung keluarga sepeninggal ayahnya, karena menikah lagi dengan perempuan lain.

Kelvin, panggilan akrabnya, bukanlah anak biasa seperti anak-anak lain pada umumnya. Meski ia baru menginjak usia 11 tahun, tetapi ia sudah menjadi sosok yang dewasa. Kemiskinan dan keadaan keluarga telah memaksanya sehingga menjadi tulang punggung dalam keluarga.

Ibu Kelvin, Deti Delita (26) sebelumnya, berjualan pakaian keliling dari desa ke desa. Namun, sejak berpisah dengan suami tercintanya sejak 3 tahun lalu, lama kelamaan Deti mengalami gangguan kejiawaan. Sehingga harus di rawat di RSJKO Bengkulu, karena depresi berat. Selama di rawat di RSJ, Kelvinlah yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Ibu sempat di rawat di RSJ beberapo bulan. Baru 3 bulan kemarin ibu sembuh, makonyo bisa ngawankan aku jualan,” cerita Kelvin.
Hingga saat ini, ujar Kelvin, ibunya harus mengkonsumsi obat setiap hari. Beruntung, Kelvin terdaftar di Jamkesmas, sehingga biaya pengobatan dan obat-obatan bisa gratis. “Ibu harus minum obat tiap hari biar tenang pikirannyo. Alhamdulillah, biayanyo gratis kareno ibu ikut Jamkesmas,” tutur Kelvin.
“Peyek pak,” kata Kelvin sesekali, menawarkan peyek dagangannya itu kepada orang yang melintas di tengah-tengah perbincangan kami.
Dilanjutkannya, setiap hari ia selalu berdoa agar diberikan rejeki dari Tuhan, agar bisa meringan beban orang tuanya. Kelvin sangat berharap memiliki rumah sendiri, agar kehidupan keluarganya bisa sedikit lebih tenang. Selama ini Kelvin tinggal di rumah sewahan, dibawah rumah panggung di Gg Pakuwindu Kelurahan Talang Rimbo Baru. Di rumah kontrakan itu ia tinggal bersama nenek dan kakeknya. Neneknya sehari-hari mengambil upahan cuci pakaian dan kakeknya sebagai buruh bangunan. Serta adik kandungnya, Raihan yang masih bersekolah di PAUD Wijaya Kusuma. 

“Kalau laku galo satu toples, aku dapat duit Rp 20.000 kadang dapat Rp 10.000. Setiap hari aku berusaha nabung, untuk ibu duitnyo kelak,” cerita Kelvin, seraya mengatakan, jika sedang sekolah ia berjualan sejak pulang sekolah hingga sore hari. Namun, disaat musim liburan ini, ia mulai berjualan dari pukul 09.00 WIB hingga siang pukul 13.00 WIB. “Aku malu ndak  minta modal kek Bupati. Tapi, kalau ado modal, aku ndak beli pakaian untuk dijual lagi. Jadi ibu bisa jualan pakaian lagi. Kini, sementaro ngawankan aku jualan peyek,” imbuhnya.

Berjualan peyek keliling terkadang ia sering mendapat ejekan dari teman-teman sekolahnya. Tetapi, ejekan itu tidak menjadikan ia malu apalagi patah arang. Karena yang ada dibenaknya ialah, bagaimana cara membahagiakan orang tuanya. “Aku ngomong samo kawan aku. Emangnyo kamu yang ngasih aku makan? tutur Kelvin setengah kesal.
Terkahir Kelvin mengetahui keberadaan sang ayah saat ini bekerja di Kota Bengkulu. Kelvin sangat berharap agar keluarganya bisa utuh kembali utuh seperti sedia kala. “AKu rindu cak dulu lagi, bisa kumpul samo ayah, ibu kek adek. Kalau bisa ayah balik lagi kek kami,” harap Kelvin berkaca-kaca.
Kalau sudah besar, Kelvin bercita-cita menjadi Polisi. Namun, yang menjadi beban pikirannya saat ini, beberapa tahun ke depan saat ia lulus SD dan masuk SMP. “Biaya masuk SMP itukan besak. Aku belum tahu, apo aku ado biaya apo idak. Mudah-mudahan ado sekolah yang bisa gratis,” pungkasnya.

Kisah Mbah Lan di Pulau Bali

Pria berperawakan mungil ini sudah lebih dari 40 tahun bermukim di Bali, awalnya jadi pencari bibit udang di Gilimanuk, kemudian menjadi tukang gali kabel di Tabanan, dan sejak 30 tahun tinggal di sekitar Badung, Sanur, Nusa Dua dan Kuta.

“Saya ke Bali ketika bus masih bertarip Rp 5.000 sekali jalan dari Jember sampai Ubung, tapi saya hanya berani sampai di Gilimanuk biar gampang pulangnya,” tutur Mbah Lan, 78 tahun. Bagi lelaki kebanyakan, usia seperti itu sudah termasuk sepuh, lansia, manula dan julukan uzur lainnya. Tapi bagi Mbah Lan yang asli kelahiran Lumajang ini, usia tua bukan sekedar buat merenungi kejayaan masa muda sambil membayangkan surga. Dia tetap setiap subuh berkeliling ke seantero Kuta, mulai dari pantai, resto, bar, discotik dijelajahinya. Di pantai dia akan memunguti seluruh kaleng minuman yang terbuat dari aluminium. Sedangkan di depan tempat hiburan malam dia akan memunguti plastik gelas, kardus, atau benda yang bisa dimanfaatkan.

“Ketika aluminium mencapari Rp 25.000 sekilo, saya bisa mendapatkan Rp 300.000 dalam semalamnya, karena kaleng minuman yang saya temukan tiap malamnya bisa satu kwintal,” tutur Mbah Lan. Dia akrab dipanggil Mbah Lan karena kebiasaannya kemana mana selalu berjalan.

Cucunya sudah 10, anaknya ada 5 orang dan ada cucunya yang sudah punya anak, artinya Mbah Lan sudah punya buyut atau cicit.

Namun dia tak menyerah dengan usia rentanya, sejak subuh hari sampai menjelang tengah hari dia tetap berkeliling di seantero Kuta. Bila ada orang yang menyuruhnya menggali got, atau sekedar membersihkan rumput dia akan dengan senang hati membantu asal diberikan sampah baik berupa majalah, kardus atau kaleng minuman.

“Biasanya bule yang tinggal di kontrakan menyuruh membersihkan kebun atau halaman belakang, ongkosnya ya kaleng atau botol, kadang diberi dollar,” tutur Mbah Lan. Mbah Lan tidak pernah merasa terhina dengan pekerjaannya sebagai penguras got, pemungut sampah atau penggali wc. Karena menurutnya semua pekerjaan sepahit apapun bila sudah mendapatkan ongkosnya berupa uang dia akan berubah menjadi manis. Dan dari pekerjaannya sebagai pemungut sampah di Kuta selama ini dia bisa membahagiakan keluarga dan seluruh anak dan cucunya. Semua mereka bisa berkembang menurut keinginannya berkat hasil kerja keras Mbah Lan berakrab ria dengan sampah.

Anaknya ada yang bekerja di pabrik mesin di Batam. Cucunya ada yang jadi pemborong di Kalimantan. Semua sukses berkat kerja keras Mbah Lan selama bertahun tahun menjadi pemungut sampah di Kuta. Sebuah kawasan wisata paling kondang, ikon pariwisata dunia yang terkenal sangat elite dan biaya hidup sangat tinggi.

Di Kuta Mbah Lan dia tidak membayar kontrakan khusus selama ini, dia cukup merawat kebon pisang, membersihkan rumput liar yang banyak tumbuh sekitar kediamannya. Si pemilik tanah kemungkinan tak tega memungut biaya untuk ongkos tinggal Mbah Lan.

“Mulai dari ayah, kakek dan mertua pemilik tanah sudah akrab dengan saya jadi saya tak dipungut bayaran sepeserpun,” tuturnya. Dengan cara seperti itulah dia mencoba hidup deengan sangat bersahaja. Sementara orang lain mesti membayar semua hal termasuk untuk sekedar buang air, Mbah Lan melakukan semuanya tanpa bayar.

Malahan untuk mengerjakan hal paling sederhana misalnya membersihkan got dia dibayar mahal. Sedangkan dari memunguti sampah sedari subuh sampai siang hari bolong dia memperoleh tak kurang dari Rp 3 juta dalam sebulan. Perinciannya adalah Rp 1 juta dari kaleng aluminium, Rp 500.000 dari kardus, Rp 1,5 juta dari besi bekas dan gelas plastik. Dan dia tak perlu memotong penghasilannya itu untuk kontrak rumah, atau makan 3 kali sehari.


Karena ada saja warung yang berbaik hati memberinya sepiring nasi dengan syarat dia membersihkan piring atau mengemasi aneka macam kotoran di warung langganannya.

The power of No!

Pembaca, saya ingin share kepada Anda soal kekuatan dari mengatakan
TIDAK dalam hidup kita. Bukankah kita lebih banyak diajar untuk
mengatakan YA kepada orang lain serta tidak menolak orang lain, sejak
kita masih kecil.

Jadi, adakah sisi positif dari mengatakan TIDAK dalam hidup kita.
Tentu! Dan saya berikan contoh kasusnya. Saya teringat saat saya
memutuskan untuk mengambil ilmu psikologi sebagai dasar basis ilmu
saya, saat kuliah. Sanak saudara saya mengatakan “Jangan deh. Apa sih
yang bisa diharapkan dari ilmu psikologi”. Saya mengatakan TIDAK
kepada mereka. Dan saya sangat gembira karena bisa teguh pada
keputusan saya.

Ternyata ilmu psikologi menjadi fundamental yang bagus bagi saya
dalam menulis, memberikan training serta menjadi seorang pembicara.
Begitu juga, saat memulai karir sebagai trainer. Saya keluar dari
perusahaan dan meninggalkan karir yang begitu menjanjikan.
Ketika menjadi freelance trainer, berbagai perusahaan dan eksekutif
search mencari saya dengan berbagai paket yang menggiurkan. Tapi,
saya senang bisa berkata TIDAK pada tawaran mereka sehingga saya bisa
berfokus untuk mewujudkan impian saya, dalam usia yang relatif muda.
Pembaca, memang betul sejak kecil kita dibiasakan untuk mengatakan
YA, tidak boleh mengecewakan orang lain, membuat orang lain senang
dengan setuju ataupun memberikan peng-YA-an kepada mereka. Tetapi,
ujung-ujungnya banyak cita-cita dan mimpi yang akhirnya terkorbankan
karena kita tidak mampu berkata TIDAK. Percayalah, untuk bisa sukses
kadang kita harus bisa belajar mengatakan TIDAK pada tempatnya.
Sikap negatif
Pertama, mengatakan TIDAK kepada orang yang bersikap negatif terhadap
ide dan mimpi Anda. Saya seringkali mengingatkan bahwa ‘opini adalah
komoditas yang paling murah’. Saat Anda memberikan ide Anda, biasanya
Anda harus siap menerima berbagai komentar, termasuk segala komentar
yang negatif.
Saat itu, lihatlah baik-baik dan lihat kredibilitas orang yang
mengatakan. Jika perlu, jangan membiarkan mereka mencuri mimpi Anda
hanya karena sebuah kata TIDAK yang mereka ucapkan.
Para penulis buku Chicken Soup for the Soul berisi kumpulan artikel
inspirasi terkenal sempat dibilang TIDAK oleh penerbit. Tetapi,
karena mereka tidak mau terpengaruh akhirnya buku tersebut hingga
sekarang menjadi buku yang begitu banyak menyentuh orang. Jadi, jika
ada orang yang bermaksud negatif dan mengatakan tidak kepada mimpi
yang Anda yakini, katakan saja, TERIMA KASIH dan teruslah berjuang
untuk mimpimu.
Kedua, mengatakan TIDAK kepada aktivitas yang mengacaukan Anda dari
kegiatan yang produktif dan bermanfaat. Adalah sangat umum, godaan
untuk istirahat dan bersenang-senang memboroskan waktu dengan tidak
produktif. Terkadang ada pula godaan untuk chit-chat, godaan untuk
ngobrol yang tidak produktif ataupun acara-acara popular yang
berlebih-an, yang akhirnya banyak menghabiskan waktu Anda yang
bermanfaat.
Terkadang, agar hidup Anda menjadi lebih berbuah, maka Anda harus
berani mengatakan TIDAK kepada mereka yang ingin mencuri waktu Anda.
Ingatlah selalu, ‘kalau Anda tidak mulai belajar mengendalikan waktu
Anda maka orang lainlah yang mulai akan mengendalikan waktu Anda’.
Take control of your own time.
Ketiga, mengatakan TIDAK kepada tawaran-tawaran yang tampaknya
menggiurkan tetapi mengacaukan Anda dari cita-cita Anda. Memang,
musuh dari sesuatu yang baik adalah sesuatu yang lebih baik.
Kadang-kadang, ada hal-hal yang kelihatannya berguna dan bermanfaat,
tetapi kalau ki-ta perhatikan baik-baik, maka hal tersebut sebenarnya
tidaklah membawa kita lebih dekat dengan cita-cita kita.
Saya salut dengan seorang rekan saya yang membaktikan hidupnya untuk
melayani kehidupan rohani para mahasiswa. Saya tahu bahwa ia pun
mungkin membutuhkan dana untuk kehidupan keluarganya.
Tetapi saat ada undangan untuk berbicara di kota lain. Ternyata ia
menolak dengan mengatakan dengan sopan, “Iya saya memang membutuhkan
dana tetapi saya sudah memutuskan menghabiskan minggu ini untuk
memberikan konseling pada para mahasiswa dampingan saya. Terpaksa
saya katakan TIDAK karena saya sudah punya komitmen waktu dalam
minggu ini”.
Keempat, mengatakan TIDAK kepada berbagai godaan yang justru
menjatuhkan Anda dari sisi martabat dan moral Anda. Dikatakan bahwa
seringkali HARTA, TAHTA dan WANITA banyak menjadi godaan yang
menjatuhkan. Kisah yang terjadi sejak penciptaan manusia pertama.
Tetapi sering godaan ini akan bagus jika sejak awal kita tidak
menerimanya. Misalkan pernah tawaran mendapatkan proyek tertentu
tetapi harus dengan menyediakan wanita ataupun sejumlah uang suap.
Celakanya sekali kita terbiasa dengan proses kerja seperti ini, maka
kitapun akan jadi keterusan menjalankan bisnis dengan cara seperti
itu. Dalam situasi seperti ini, maka akan menjadi sulit bagi kita
untuk mengajarkan nilai-nilai yang positif dan baik kepada bawahan
maupun anak-anak kita, kalau kita sendiri tidak punya integritas.
aya masih ingat, betapa kagetnya saya saat seorang aktivis yang
dulunya dikenal jujur akhirnya terbukti korupsi dan masuk penjara.
Ternyata segala sesuatu dimulai dari ‘menerima’ dan terlalu toleran
dengan hal yang kecil. Ketidakmampuan mengatakan TIDAK akhirnya
menjeratnya ke penjara.
Kelima, mengatakan TIDAK kepada orang yang mengatakan TIDAK kepada
Anda. Dalam hidup kadang-kadang kita harus persisten. Inilah maksud
dari keberanian mengatakan TIDAK ini.
Saya teringat dengan cerita lucu tentang seorang direktur yang
mengatakan bahwa dia telah menolak lima kali seorang sales yang
melamar lewat sekretarisnya untuk jadi sales di tempatnya.
Si sales ini dengan tersenyum hanya berkata, “Saya orang yang lima
kali ditolak itu!”. Tetapi, akhirnya justru dialah yang diterima jadi
sales. Pembaca, kadang kita pun harus berani bilang TIDAK kepada
orang yang berkata TIDAK kepada kita.

Sekantong Bibit Kacang Tanah

Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa asalnya yang miskin dan terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala daya upaya untuk bisa menghasilkan uang guna membeli buku dan perlengkapan sekolah anak-anak di sana. Tetapi, sehebat apapun usahanya, terasa masih saja serba kekurangan.

Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu dengan seorang kaya di kota, dengan harapan si tuan kaya mau memberi sumbangan uang. Setelah bertemu, si gadis muda menceritakan keadaan desanya dan sarana pendidikan yang jauh dari memadai serta memohonkan bantuan untuk mereka.

Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya berkomentar santai, "Gadis muda. Kamu salah alamat. Di sini bukan badan amal yang memberi sumbangan cuma-cuma. Kalau memang anak-anak desamu tidak bisa sekolah, ya itu nasib mereka. Kenapa aku yang harus membantu?"
Tampak dia tidak mempercayai sedikitpun ketulusan gadis muda di hadapannya. Dengan pandangan tidak berdaya dan putus asa, si gadis tahu, usahanya telah gagal.
Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang terakhir, "Tuan, kalau boleh, apakah saya bisa meminjam sekantong bibit unggul biji kacang yang tuan hasilkan selama ini? Anggaplah hari ini tuan telah membantu kami dan saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi."
Dengan heran dan karena ingin segera mengusir si gadis, tanpa banyak cakap, segera diberinya sekantong bibit kacang tanah yang diminta. Sepulang dari sana, si gadis memulai gerakan menanam biji kacang tanah di atas tanah penduduk miskin, dengan tekad sebanyak satu kantong biji kacang tanah, akan menghasilkan kacang sebanyak yang bisa tumbuh di sana.
Usahanya berhasil. Dan beberapa saat setelah panen, si gadis kembali mendatangi si hartawan, "Tuan, saya datang kemari dengan tujuan untuk mengembalikan sekantong biji kacang tanah yang saya pinjam waktu itu."
Lalu si gadis menceritakan keberhasilan mereka menanam hingga memanen, dari sekantong biji kacang menjadi sebanyak itu. Si tuan kaya terkesan dengan hasil usaha dan ketulusan si gadis muda dan berkenan datang ke desa meninjau.
Dia sangat terkesan dan kemudian malahan menyumbangkan alat-alat pertanian, mengajarkan cara bertani yang baik, dan membeli semua hasil panen yang dihasilkan desa tersebut. Tiba-tiba kehidupan di desa itu berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang, hidup lebih sejahtera, dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak-anaknya. Sungguh perjuangan seorang gadis muda yang membanggakan dan nyata! Tidak ada usaha yang sia-sia! Seluruh penduduk desa selalu bersyukur dan berterima kasih atas jasa si gadis muda.
Para pembaca yang luar biasa,
Kehidupan di dunia ini sangat realistis. Saat kita dalam keadaan lemah, mundur, gagal, banyak orang mencemooh kita. Saat kita ingin memulai usaha atau ada ide-ide baru yang mau kita kerjakan, ada saja orang yang tidak mau membantu tetapi meremehkan, menghina dan memandang sebelah mata. Ya, tidak usah marah, dendam ataupun membenci. Lebih baik siapkan segalanya secara maksimal dan perjuangkan sampai berhasil. Setelah ada bukti sukses baru orang akan percaya dan lambat atau cepat akan memberi pengakuan pada kita.
Tapi jangan heran, saat kita sukses ada pula orang yg menunggu kapan kita jatuh. Maka yang paling utama adalah sikap kita. Sewaktukita gagal dan diremehkan tidak marah. Sewaktu kita sukses, tidak lupa diri. Walaupun sukses tetap rendah hati dan bersahaja. Dan, tetap optimis menciptakan kesuksesan yang lebih besar.

Meski Tubuh Tidak Sempurna, Hantarkan Anak ke Perguruan Tinggi

Bengkel  unik karya Aban , tidaklah sama sebagaimana bengkel  sepeda motor pada umumnya, menempati sebuah ruko atau bangunan. Bengkel Aban,  berlokasi tidak menentu, lokasinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Peralatan bengkel dari mesin generator, mesin pompa dan segenap peralatan lengkap lainnya, ia bawa di atas sepeda motor yang didesain khusus.

Selain tempat yang didatangi berpindah-pindah.  Bengkel Aban, juga terima panggilan.. Pekerjaan servis yang ia jalani sudah meliputi kerusakan berat, kerusakan sedang, sampat tambal ban sekalipun, siap dilayani. Hanya saja, bila ada sparepart yang tidak ia memiliki, konsumen lah yang  ia minta membelikannya ke toko onderdil

Pekerjaan bengkel Aban berjalan ini, sudah dijalaninya lebih dari 10 tahun. Sebelumnya menggunakan kendaraan yang didesai khusus ini, ia sebenarnya sudah membuka bengkel berjalan, tetapi tidak dapat berjalan maksimal. Karena, peralatan yang dimilikinya pun terbatas, sehingga bengkel berjalan jilid satu sebelumnya, lebih banyak diisi dengan kegiatan tambal ban.

“Karena fasilitas tidak memadai, yang datang pun hanya orang yang hendak tambal ban. Meski sebenarnya, peralatan untuk tambal waktu itu pun masih terbatas, memakai pompa tangan. Pulang perginya pun harus naik ojek, sehingga biayanya membengkak”, ujar Aban.

Dengan keterbatasan-keterbatasan, Bengkel Berjalan jilid satu ini, tetap ia tekuninya dengan baik. Ia bertekad dalam hati, suatu saat ingin membuat Bengkel Berjalan jilid dua, menggunakan kendaraan bermotor yang didesain khusus, yang diisi peralatan lengkap.

Dengan keyakinan yang mantap diserjati kerja keras tak mengenal lelah, impian Aban, terkabul. Ia akhirnya memiliki kendaraan yang didesain khusus, sesuai kondisi tubuhnya, serta bisa memuat peralatan bengkel yang lengkap. Sebelum menekuni pekerjaan bengkel sepeda motor, sebelum bengkel jilid satu, ia menjadi tukang jahit jaring ikan. Sampai pada suatu ketika ia ditawasi Kursus Bengkel Sepeda motor gratis yang diadakan Depnaker. “Setelah kursus itu, saya bertekad membuka bengkel, apapun keadaannya. Waktu itu, diberi beberapa alat  dan uang dari tempat kursus. Kalau tidak buka kursus, percuma saya ikut kursus. Maka saya memberanikan diri”, ujarnya.

Saat ini Aban tinggal di Kampung Sawahan Kelurahan Pelaihari. Sebelumnya ia tinggal di Kecamatan Kintap (saat menjadi penjahit jaring ikan). Kedua kakinya mengalami kecacatan, sehingga pekerjaan yang dapat dijalaninya adalah pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan duduk. Ia dapat saja memindahkan tubuhnya dalam jarak pendek, tetapi dengan cara “ngesot”. Itu yang dijalaninya saat “bertugas” melakukan pekerjaan service sepeda motor  sehari-hari. Pekerjaan ini benar-benar menjadi tulang punggung kehidupan keluarganya.

“Dengan pekerjaan sekarang ini, kebutuhan keluarga, bisa terpenuhi. Saya bisa hantarkan anak saya, sampai ke perguruan tinggi. Anak pertama saya,  sudah kuliah di IAIN. Dua semester lagi, sudah lulus. “, ujar Aban mengakhiri percakapan.

Ibu dan Cintanya yang Tidak Pernah Habis

Ibu, adalah sebuah kata yang istimewa.Banyak versi untuk menyebut seorang ibu: mama, bunda, emak, mami, embok, ummi, mother, dan lmasih banyak lagi. Namun essensinya, beliau adalah seorang perempuan mulian yang telah menggadaikan nyawanya sewaktu melahirkan kita dan mengorbankan seluruh hidupnya untuk membesarkan, menyayangi, mencintai, dan mengantarkan anak-anaknya menuju gerbang kedewasaan untuk menjadi manusia yang dewasa dan sempurna.



Bagi saya, sosok seorang ibu, adalah sosok seorang wanita yang paling cantik, kuat, tegar, dan penuh cinta. Kepadanya saya mengadu, kepadanya saya meminta, merengek, menangis dan berharap. Dia yang mendidik tentang nilai-nilai kebaikan dan perjuangan. Dia yang memberikan contoh sampai akhir hidupnya ketika tubuh tuanya yang renta sudah tidak sanggup lagi menanggung beban. Tapi kasih sayangnya terus tercurahkan kepada seluruh anak-anaknya.


Untuk bunda tercinta, belum cukup apa yang saya dapat berikan ketika sang pencipta pun memutuskan untuk memanggilnya kembali ke alam sana. Cinta ibu sepanjang jalan , sementara cinta anak bisa jadi hanya sepenggal an tangan saja.
Sambil bersimpuh dihalaman masjid Nabawi ini, kupersembahkan sepenggal puisi untuk Ibu tercinta:
Ibu
Wajahmu yang teduh dan cantik selalu terkenang dalam kalbu
Engkau yang telah melahirkan daku
Membesarkan dan menyanyangiku selalu
Dari masa kecil, bahkan sampai ajal menjemputmu
Masih terkenang belaian tanganmu
Ketika aku terlelap dalam buaian sayang
Masih terbayang airmatamu berderai
Ketika melepasku merantau ke tanah seberang
Tidak terasa waktu berjalan bak cahaya
Dan engkaupun selalu mendukung dengan doa dan airmata
Ketikaku beranjak kian dewasa
Dengan airmata doa pula kau serahkan aku pada seorang wanita
Kini yang tinggal hanyalah kenangan dalam dada
Akan belaian yang mesra dan kata-kata bijaksana
Hanyak kepada sang pencipta aku dapat berdoa
Agar engkau tetap bahagia di alam sana
Oh ibu
Maafkanlah anakmu ini
Jika sewaktu hidupmu
Banyak sudah kesalahan yang kuperbuat
Namun cintamu tak pernah habis
Tercurahkan sampai akhir hayatmu.

Madinah Juli 2010

Definition List