Popular Products
- Aplikasi Berbasis Pendidikan
- Kompetisi Cerdas Cermat Online se-Jatim 2
- Kode Warna HTML
- Kisah Bunga Mawar
- Bocah Sebelas Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga
- Apa Itu Paypal?
- Pengalamanku menggunakan Game For Smart
- Masalah Adalah Hadiah
- Mengapa Soekarno Memilih Tanggal 17 Untuk Proklamasi ?
- Kisah Mbah Lan di Pulau Bali
Cool Blogs
Sample Text
Text Widget
Blog Archive
-
▼
2013
(15)
-
▼
February
(10)
- Kisah Bunga Mawar
- Apa Itu Paypal?
- Mengapa Soekarno Memilih Tanggal 17 Untuk Proklama...
- Masalah Adalah Hadiah
- Bocah Sebelas Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga
- Kisah Mbah Lan di Pulau Bali
- The power of No!
- Sekantong Bibit Kacang Tanah
- Meski Tubuh Tidak Sempurna, Hantarkan Anak ke Perg...
- Ibu dan Cintanya yang Tidak Pernah Habis
-
▼
February
(10)
Blogger Profile
Explore The Archive
-
▼
2013
(15)
- ► March (1)
-
▼
February
(10)
- Kisah Bunga Mawar
- Apa Itu Paypal?
- Mengapa Soekarno Memilih Tanggal 17 Untuk Proklama...
- Masalah Adalah Hadiah
- Bocah Sebelas Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga
- Kisah Mbah Lan di Pulau Bali
- The power of No!
- Sekantong Bibit Kacang Tanah
- Meski Tubuh Tidak Sempurna, Hantarkan Anak ke Perg...
- Ibu dan Cintanya yang Tidak Pernah Habis
- ► January (4)
Blogger Templates
Labels:
Kehidupan
Ibu, adalah sebuah kata yang istimewa.Banyak versi untuk menyebut seorang ibu: mama, bunda, emak, mami, embok, ummi, mother, dan lmasih banyak lagi. Namun essensinya, beliau adalah seorang perempuan mulian yang telah menggadaikan nyawanya sewaktu melahirkan kita dan mengorbankan seluruh hidupnya untuk membesarkan, menyayangi, mencintai, dan mengantarkan anak-anaknya menuju gerbang kedewasaan untuk menjadi manusia yang dewasa dan sempurna.
Bagi saya, sosok seorang ibu, adalah sosok seorang wanita yang paling cantik, kuat, tegar, dan penuh cinta. Kepadanya saya mengadu, kepadanya saya meminta, merengek, menangis dan berharap. Dia yang mendidik tentang nilai-nilai kebaikan dan perjuangan. Dia yang memberikan contoh sampai akhir hidupnya ketika tubuh tuanya yang renta sudah tidak sanggup lagi menanggung beban. Tapi kasih sayangnya terus tercurahkan kepada seluruh anak-anaknya.
Sambil bersimpuh dihalaman masjid Nabawi ini, kupersembahkan sepenggal puisi untuk Ibu tercinta:
Ibu
Wajahmu yang teduh dan cantik selalu terkenang dalam kalbu
Engkau yang telah melahirkan daku
Membesarkan dan menyanyangiku selalu
Dari masa kecil, bahkan sampai ajal menjemputmu
Masih terkenang belaian tanganmu
Ketika aku terlelap dalam buaian sayang
Masih terbayang airmatamu berderai
Ketika melepasku merantau ke tanah seberang
Tidak terasa waktu berjalan bak cahaya
Dan engkaupun selalu mendukung dengan doa dan airmata
Ketikaku beranjak kian dewasa
Dengan airmata doa pula kau serahkan aku pada seorang wanita
Kini yang tinggal hanyalah kenangan dalam dada
Akan belaian yang mesra dan kata-kata bijaksana
Hanyak kepada sang pencipta aku dapat berdoa
Agar engkau tetap bahagia di alam sana
Oh ibu
Maafkanlah anakmu ini
Jika sewaktu hidupmu
Banyak sudah kesalahan yang kuperbuat
Namun cintamu tak pernah habis
Tercurahkan sampai akhir hayatmu.
Madinah Juli 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment